Karena
masih banyak dari rekan-rekan terutama member dari RAB RUMAH, yang bingung saat akan membuat rab rumah, pada postingan ini
kami mencoba menampilkan artikel tahapan – tahapan yang dilakukan untuk
menghitung RAB.
Untuk
menghitung RAB pertama tama yang harus kita lakukan adalah menginventaris
pekerjaan, mulai dari pekerjaan awal , pertengahan sampai dengan pekerjaan akhir.
Pekerjaan
Awal, meliputi Pengukuran, pembersihan lokasi
perhitungan bisa m2 atau lumpsum,
bowplank, pembuatan dereksikit atau
gudang bila di perlukan, galian fondasi galian saluran, urugan lantai, urugan
kembali. Bongkaran bila ada.
Pekerjaan
pertengahan, Lantai kerja fondasi, sloof,kolom, pasangan bata, ringbalk, pasang
atap, pasang kesen. Saluran air bersih, kotor, instalasi listrik, pekerjaan
lantai keramik, dinding keramik, pekerjaan sanitair
Pekerjaan
akhir, plesteran , acian, pasang daun pintu, jendela, plafond, pengecatan,
pekerjaan penggantung dan pengunci, Pembersihan akhir.
Dari
item – item pekerjaan diatas kita jabarkan, dan mulai kita hitung volume
pekerjaan tersebut. Mulai dari :
PEKERJAAN
AWAL :
Pengukuran
lokasi perlu di ukur sesuai dengan kenyataan dilapangan, biasanya satuan
lumpsum perkirakan biaya adalah berapa tenaga yang mengukur dan waktu yang
diperlukan berapa lama, andaikan kita menggunakan 1 tukang 2 tenaga dan 1
mandor(pengawas), kalikan dengan upah harian pekerja tersebut kemudian di
tambah 10%. Dilanjukan dengan pekerjaan bowplank dihitung m’ , bila bangunannya
tidak terlalu luas pemasangan bowplank cukup sisi pinggir bangunan.
Pekerjaan
Galian, hitung volume galian dengan satuan m3 harga gunakan analisa pekerjaan
sipil, kemudian urugan kembali, diambil 40% dari volume galian, bila ada
pengurugan lantai hitung volume urugan lantai. Dan juga bila ada bongkaran,
kalau bongkaran tidak terlalu banyak dihitung lumpsum aja, tetapi sebaliknya
bila pekerjaan bongkaran banyak seharusnya dihitung permasing – masing item.
PEKERJAAN
PERTENGAHAN :
Lantai
kerja, perhitungan ada 2 macam yaitu dengan volume satuan m3 ada yang
menghitung dengan luas satuan m2 , mungkin pembaca bertanya, kenapa bisa 2
macam, hal ini biasa dilakukan bila dihitung dengan satuan m3 volumenya kecil
dan akan didapat harga menjadi murah,
maka dirubah dengan perhitungan luas, mungkin pembaca beratanya kenapa
tidak dinaikan saja harga satuan lantai kerja, terkadang kalau harga satuan
lantai kerja dinaikan bisa timbul 2 kemungkinan harga yang lain ikut naik, atau
bahkan harga satuan lantai kerja menjadi tidak wajar. Dilanjukan pada
perhitungan fondasi , kemudian sloof,kolom, ringbalk, dan pada perhitungan
sloof kolom ringbalk, atau pekerjaan beton-beton kecil lainnya permasalahan
harga hampir sama dengan lantai kerja. Terkadang
juga volume pekerjaan beton tersebut dijadikan m’. perhitungan 2 ini sering terjadi pada
pekerjaan pembangunan rumah bukan proyek proyek pada instansi.
Untuk
pekerjaan lainnya yang terkadang
satuannya sering dirubah adalah pengecatan daun pintu, daun jendela dari
m2 sering juga di gunakan unit. Bersambung KLIK DISINI